Cowboy and his elephant..!
Reuni Alumni AR ITB angkatan 58 - 93
The event was held on January, 16 2010
Berkesempatan menghadiri acara kumpul-kumpul lintas angkatan memang selalu sangat menyenangkan. Sudah terlalu sering saya hang out bersama dengan teman-teman seangkatan, atau... paling beda 5 tahun ke atas dan ke bawah. Namun tadi malam, di acara kumpul-kumpul lintas angkatan yang dihadiri oleh kurang lebih 60 orang ini, range alumni yang hadir benar-benar sangat lebar. Dari angkatan paling senior AR58 (Pak Danisworo dan Pak Sugeng Rahardjo) s/d AR93 (Gunar Maulana), alamak... beda 36 tahun....! Pak Boediono dan Mbak Yati, yang biasanya selalu aktif hadir di acara kumpul-kumpul alumni AR ITB dan biasanya beliau berdua selalu di-sepuh-kan oleh kami-kami, kali ini mejadi salah satu pasangan angkatan yang nampak lebih muda. Btw, saya heran.... kenapa saya merasa lebih comfortable menyebut beliau berdua dengan Pak dan Mbak yaa.... Maaf yaa.. Pak dan Mbak, lidah saya agak 'kelu' kalau harus menyebut Mas Boedi atau Bu Yati.... hihihi...
Anyway, seperti yang disebutkan di rundown, acara resmi dimulai jam 18.30. Jam 12.00 siang, handphone saya sudah berbunyi. Pak Boedi yang sudah berada di Bandung sejak awal dan siap berangkat ke lokasi acara menanyakan ke saya, "Djah, kamu ada dimana...?" Saya menjawab, "Masih di rumah pak, di BSD" Saya memang berencana baru berangkat ke Bandung setelah ashar, karena my beloved Chiwy harus hadir di sebuah acara dengan teman-teman SMA-nya di MU Cafe - Thamrin, dari pagi hingga sore hari. Jam 13.00, handphone saya berbunyi lagi, kali ini Danil..."Djah arah ke lokasi acara lewat mana yaa, yang nggak macet gitu...?" "Alamak...., saya juga masih di Jakarta Nil, jadi mana bisa saya memberikan rekomendasi arah jalan yang lancar", saya menjawab pertanyaannya. Sepanjang perjalanan menjemput Chiwy, banyak sekali rekan lain yang bertanya ini dan itu, ada yang lapor mau hadir tapi belum mendaftar, ada lagi yang sms mohon maaf tiba-tiba batal... dst...dst... Waduh, dalam hati saya berfikir, kali ini saya cuma kebagian tugas menjadi juru woro-woro, bukan pemrakasanya..... dan merasa sedikit berdosa kepada Mbak Ratna karena hanya bisa datang mepet waktu sehingga tidak bisa membantu meyiapkan acara-nya.
Akhirnya setelah acara Chiwy berakhir, jam 16.00 kami meninggalkan MU Cafe - Thamrin untuk langsung berangkat menuju ke Bandung. Perjalanan melalui tol relatif sangat lancar, dan kami bisa sampai pintu tol Pasteur kira-kira jam 18.30. Saya lagsung mengandalkan GPS yang ada di Blackberry untuk mencapai lokasi acara di Setiabudi Regency - Wing III. Cukup dengan memprogram posisi saat ini, dan posisi tujuan akhir, maka benda kecil ini bisa memandu kami menelusuri jalan sepanjang Pasir Kaliki hingga Setiabudi, lalu Sersan Bajuri, lengkap dengan peringatan ambil jalur kanan atau ambil jalur kiri. And it was really reliable..., kami cuma perlu sekali bertanya ke Nusi ketika sudah mencapai kompleks Setiabudi Regency, karena sinyal-nya mati. Kami sampai di depan pintu lokasi tepat jam 19.00 dan yang hadir sudah sangat banyak. Sebenarnya, udara pada malam itu terasa sangat dingin, karena masih ditambah dengan hawa selepas hujan dan hembusan angin dari arah lembah. Namun suasana meriah dan hangat yang terjadi di dalam sebuah rumah cantik di sudut utara kota Bandung itu, sungguh sangat kontras.
Saya salut kepada Mbak Ratna yang sudah meyiapkan registrasinya dengan sangat rapi layaknya EO profesional..Daftar absen sudah diketik rapi sesuai abjad bagi yang sudah melakukan pendaftaran awal dan name tag juga sudah di print rapi sehingga tinggal dipakai saja. Di dalam ruangan yang berbentuk semacam pendopo beratap joglo, sedang terdengar lagu cha cha cha yang dilantunkan oleh si mbak Wina (saya baru tahu namanya belakangan sesuai info Mbak Ratna di Facebook) , sang penyanyi, sementara area di depannya memang sengaja dikosongkan sebagai tempat dansa-dansi. Kami berdua masuk, dan menyalami rekan-rekan yang sudah hadir duluan. Surprisingly... di sana ada Mang Dudung yang masih nampak sangat sehat, dan beliau masih mengenal muka saya..! Saya berbincang-bincang bersama rekan-rekan, sambil menghangatkan badan, menyeruput bajigur dan bandrek hangat yang tersaji di halaman belakang. Sementara, kemeriahan di dance floor terlihat semakin panas dengan poco-poco dan cha cha yang dilakukan oleh Kang Ihin (AR69) bersama para 'muridnya' : Mbak Ratna, Mbak Ochie, Mbak Sri, Mbak Maryati, dan Fitri (AR86). Lanjut ke acara makan malam, dengan menyantap hidangan yang disajikan di garasi samping, dan kami meneruskan obrolan di semua sudut rumah, sambil meyantap hidangan lezat. Saat makan itulah, Pak Danis yang minggu lalu sempat berpesan kepada saya, tidak bisa datang ke acara ini, ternyata bisa hadir bersama-sama Mbak Ririn (AR81) dan Bebi (AR81).
Setelah makan malam, acara resmi akhirnya segera dimulai sekitar pukul 20.00, dipimpin oleh Kang Ihin (AR65), yang bertindak sebagai MC, koreografer dansa-dansi dan uztad yang memimpin doa pembuka. Sambutan santai yang pertama, dilakukan oleh tuan rumah Mbak Ratna Djumiati, yang menceritakan kenapa ide kumpul alumni ini dilaksanakan, dan usaha-usaha yang ditempuh agar bisa menjangkau range angkatan yang lebih lebar, serta diusahakan agar bisa rutin dilakukan minimal setahun sekali.
Lalu berikutnya, Kang Ihin mengundang alumni ter-sepuh untuk memberikan sambutan, yang diwakili pertama oleh Pak Sugeng Rahardjo (AR 58) lalu juga oleh Pak Danisworo (AR58) . Kalau dulu, mungin kita tidak pernah berani mengomentari dan melakukan celetukan saat beliau-beliau mengajar di depan kelas, tetapi semalam... suasananya sungguh berbeda. Dari mulai saat pegang microphone saja, beliau berdua sudah diceletukkin dan dikomentari yang lucu-lucu. Saat Pak Danis mengakhiri sambutannya, tiba-tiba rekan saya Rully (AR84) dan Tuti (AR84) yang sebenarnya sudah ada di Bandung sejak pagi, baru tiba di lokasi acara. Saya tanya, kenapa terlambat datang...? Ternyata mereka menjawab bahwa maps yang ada di I-Phone mereka berdua tidak bekerja sempurna, sehingga harus mengalami tersesat-sesat dulu. Ide jail saya langsung muncul, saya bilang, "Tut..., buruan...., semua orang sudah memperkenalkan diri. Tadi terakhir Pak Danis, sekarang giliran kamu.." Hehehe...., dia percaya, begitu masuk ruangan langsung mengambil microphone Kang Ihin dan memperkenalkan diri. Begitulah ceritanya.. teman-teman, kalau semalam masih ada yang bingung dan bertanya-tanya, kok ada yang tiba-tiba memperkenalkan diri ke depan tanpa ditanya dan disuruh, mohon maaf... itu karena ulah jail saya...hehehe...
Berikutnya, setelah Tuti dan Rully memperkenalkan diri di depan para hadirin, giliran Gunar Maulana (AR93) diminta maju kedepan. Gunar menjelaskan, mengapa alumni 90-an masih sedikit yang bisa hadir di acara-acara kumpul alumni. Beberapa alasan yang masuk akal adalah karena banyak alumni 90-an yang memiliki anak masih kecil-kecil sehingga agak kerepotan mengurus exit permit, apabila harus meninggalkan mereka di rumah saat weekend, juga karena sebagian besar dari mereka masih bersemangat mengejar karier, sehingga belum memiliki waktu luang yang cukup untuk bersosialisasi bersama para alumni lainnya.
Setelah Gunar, Mas Hari Sungkari (AR79) selaku ketua IA AR ITB juga diminta maju ke depan untuk memberikan sambutan, sambil memperkenalkan pengurus IA AR ITB yang hadir pada malam itu. Anehnya, kami baru sadar, selain Nusi Hariadi (AR84), 3 pasang yang diminta mengurus IA AR ITB adalah pasangan incest....! (Rully, Tuti, Bayu, Prasti, saya dan Chiwy). Mas Hari ini ayak-ayak wae dalam memilih kriteria pembantu-pembantu pengurus IA AR ITB. Ehh... Karena hal ini lah, maka pasangan incest lain yang hadir malam itu selain kami yaitu Mbak Ririn dan Bebi, Mas Adit dan Mbak Yudith serta Pak Boedi dan Mbak Yati sempat melakukan photo bersama di depan panggung, plus Pak Danis yang ikut photo juga, tapi tidak tahu harus incest sama siapa.... hahaha...
Acara berikutnya adalah pembacaan puisi oleh Mas Slamet (AR71) yang kali ini judulnya tidak kalah bombastis dengan puisi-puisi beliau sebelumnya : Simpenan dan Kentut. Saya nggak tahu, ini puisi pengalaman pribadi atau pengakaman teman yang diceritakan kepada beliau, tetapi yang jelas materi isinya sangat inspiratif dan edukatif bagi saya, untuk masalah simpan menyimpan. Kenapa...? Karena salah satu ilustrasi foto yang ada di dalam buku itu adalah putting green lapangan golf. Untung Mas Slamet tidak perlu menjelaskan in detail kepada hadirin maksud illustrasi tersebut... hahaha.... Mas Slamet sempat membagikan beberapa buku karya puisinya kepada beberapa orang hadirin yang terpilih, dan salah satunya adalah istri saya... Alamakkkk....!!
Bicara soal buku, di acara tersebut Erwinthon juga sempat 'membagikan' buku alumni edisi lama dan menjual buku terbaru karya istrinya. Kalau masih ada bukunya yang tersisa, nanti akan kita usahakan agar bisa distribusikan dan dijual melalui Toko Virtual yang ada di website alumni www.alumniaritb.net, jadi para alumni yang tidak hadir semalam bisa membeli sekaligus melakukan donasi ke kas alumni IA AR ITB.
Acara masih terus berlanjut dengan acara menyanyi bebas yang diisi oleh penyanyi-penyanyi alumni AR dan dansa-dansi. Ternyata banyak yang memiliki bakat terpendam, tetapi lebih banyak lagi yang memiliki kenekatan terpendam.... Nggak apa-apa, yang lebih penting acaranya bisa cair, meriah dan ramai. Jam 22.30 kami melakukan foto bersama, angkatan per angkatan (FYI, alumni terbanyak yang hadir malam itu adalah AR69 dan AR84), lalu diikuti dengan foto bersama seluruh hadirin. Beberapa rekan mulai pamit dari acara. Saya dan Chiwy meninggalkan ruangan tepat pukul 23.00 dan langsung kembali ke Jakarta. Perjalanan kembali pulang ke Jakarta berlangsung lancar... Di sepanjang jalan saya sempat terngiang-ngiang pesan dari Mbak Ririn, bahwa AR ITB akan melaksanakan hajatan 60 tahun pendidikan Arsitektur, dan ingin agar acaranya berlangsung meriah, pada bulan Oktober 2010 nanti. Tantangan kerja keras mengumpulkan potensi para alumni AR ITB memang tidak pernah berhenti, dan mudah-mudahan saya akan selalu bisa menikmatinya....
Kami tiba di rumah tepat pukul 01.15 dini hari...., saya langsung beristirahat sebentar, tidak sabar segera membuka laptop dan meg-upload foto, baru bisa tertidur pulas......
Terima kasih Mbak Ratna untuk inisiasinya... terima kasih rekan-rekan atas kehadiran dan partisipasinya....! Sampai jumpa di acara-acara kumpul berikutnya....
Untuk lihat foto, klik di sini :